Minggu, 22 November 2015

Masalah Pipa Air PDAM di Kawatuna

 Masalah Pipa Air PDAM di Kawatuna

PALU- Untuk mengelola potensi konflik antar warga atas pembangunan pipa air di Kelurahan Kawatuna, Polres Palu beserta instansi terkait berupaya untuk meredam suasana dengan melakukan rapat koordInasi, di Baruga Kelurahan Kawatuna Selasa (19/11).
Pertemuan tersebut dihadiri Kapolsek Palu selatan, perwakilan Kelurahan Kawatuna, Dinas Pekerjaan Umum Kota Palu, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat, perwakilan masyarakat Kawatuna.
Dari pertemuan tersebut, masyarakat menyetujui pembangunan pipa air dilanjutkan,karena ini merupakan hasil aspirasi masyarakat dalam Musyawarah dengan tujuan untuk menambah debit air dibak penampungan Kelurahan Kawatuna.
Sebelumnya, masyarakat menolak pembangunan pipa air tersebut dikarenakan kurangnya sosialisasi dari pihak kelurahan terkait pembangunan pipa air oleh Dinas Pekerjaan Umum Kota Palu. Harapan masyarakat, setelah pembangunan pipa air selesai, untuk pembagian atau pendistribusian air dari bak penampungan dapat kembali mengundang perwakilan masyarakat, Dinas Pekerjaan Umum Kota Palu, PDAM Kota Palu, PDAM Donggala dan pihak Kepolisian, sehingga kebutuhan air masyarakat Kawatuna dapat tercukupi.
Dalam pertemuan tersebut situasi aman terkendali dan dicapai keputusan bersama yang seimbang dan tidak merugikan kedua belah pihak.
Kepala Polres Palu mengatakan, pertemuan tersebut bertujuan agar tidak terjadi kesalahpahaman baik antara masyarakat Kelurahan Kawatuna dan Pihak Dinas Pekerjaan Umum Kota Palu. Sehingga realisasi pembangunan pipa air dapat tercapai. Mengingat pembangunan pipa air tersebut, bukan hanya untuk kepentingan satu pihak saja melainkan untuk kepentingan bersama.

Kapolres juga berharap seluruh masyarakat Kota Palu, untuk tetap menjaga situasi keamanan dan ketertiban di Kota Palu, khususnya di Kelurahan Kawatuna. Dan juga agar masyarakat tidak mudah terprovokasi atau tersulut emosi terhadap situasi-situasi yang terjadi di Kelurahan kawatuna. 

Polres Masih Bersiaga di Kampung Baru -Lere

Polres Masih Bersiaga di Kampung Baru -Lere

Polres Palu, Sulawesi Tengah (18/11), membubarkan tawuran antarwarga yang terjadi di perbatasan Kelurahan Kampung Baru dengan Lere, Ahad . Polisi pun berjanji menindak tegas pelaku tawuran yang kedapatan membawa senjata tajam dan rakitan.

Kapolres Palu, menyatakan tawuran sudah padam. Namun hingga berita ini diturunkan, puluhan polisi masih bersiaga di lokasi untuk menghindarkan kejadian susulan.

Warga mengakui polisi terpaksa beberapa kali menembakkan gas air mata ke arah dua pihak yang bertikai. Polisi juga memuntahkan tembajan peringatan untuk membubarkan warga.

Ia mengaku belum mengetahui pasti penyebab tawuran yang terjadi sejak pukul 02.00 hingga 07.00 Wita itu. Polisi masih meminta keterangan sejumlah warga terkait kejadian tersebut.

Namun informasi yang beredar menyebutkan tawuran bermula saat seorang warga diserang anak panah. Ia kemudian melapor ke teman-temannya yang akhirnya berujung tawuran massal.

Selain itu, polisi mengamankan sejumlah senjata dan kendaraan yang digunakan dalam tawuran. Seperti parang, batu, kayu, bahkan meriam rakitan. Beberapa warga terluka dalam kejadian itu.

Menurut salah satu warga di sana “kekacauan ini sering terjadi, terkadang hanya karena masalah kecil akan berdampak besar hingga terjadi peperangan antara dua kampung ini. Salah  satu masalahnya terkadang karena kekalahan bermain bola antara salah satu kampung ini.” kata Andri.

Senin, 16 November 2015

ASAL MULA KOTA PALU

ASAL MULA KOTA PALU

Asal usul nama kota Palu adalah kata Topalu'e yang artinya Tanah yang terangkat karena daerah ini awalnya lautan, karena terjadi gempa dan pergeseran lempeng (palu koro) sehingga daerah yang tadinya lautan tersebut terangkat dan membentuk daratan lembah yang sekarang menjadi Kota Palu.
Istilah lain juga menyebutkan bahwa kata asal usul nama Kota Palu berasal dari bahasa kaili VOLO yang berarti bambu yang tumbuh dari daerah Tawaeli sampai di daerah sigi. Bambu sangat erat kaitannya dengan masyarakat suku Kaili, ini dikarenakan ketergantungan masyarakat Kaili dalam penggunaan bambu sebagai kebutuhan sehari-hari mereka. baik itu dijadikan Bahan makanan (Rebung), Bahan bangunan (Dinding, tikar, dll), Perlengkapan sehari hari, permainan (Tilako), serta alat musik (Lalove)
Pada tahun 1900, awal mulanya, Kota Palu merupakan pusat pemerintahan Kerajaan Palu. Pada masa penjajahan Belanda, Kerajaan Palu menjadi bagian dari wilayah kekuasaan (Onder Afdeling Palu) yang terdiri dari tiga wilayah yaitu Landschap Palu yang mencakup distrik Palu Timur, Palu Tengah, dan Palu Barat; Landschap Kulawi; dan Landschap Sigi Dolo.
Pada tahun 1942, terjadi pengambilalihan kekuasaan dari Pemerintahan Belanda kepada pihak Jepang. Pada masa Perang Dunia II ini, kota Donggala yang kala itu merupakan ibukota Afdeling Donggala dihancurkan oleh pasukan Sekutu maupun Jepang. Hal ini mengakibatkan pusat pemerintahan dipindahkan ke kota Palu pada tahun 1950. Saat itu, kota Palu berkedudukan sebagai Kepala Pemerintahan Negeri (KPN) setingkat wedana dan menjadi wilayah daerah Sulawesi Tengah yang berpusat di Kabupaten Poso sesuai Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1950. Kota Palu kemudian mulai berkembang setelah dibentuknya Residen Koordinator Sulawesi Tengah Tahun 1957 yang menempatkan Kota Palu sebagai Ibukota Keresidenan.
Kota Palu sekarang ini adalah bermula dari kesatuan empat kampung, yaitu: Besusu, Tanggabanggo (Siranindi) yang sekarang bernama Kamonji, Panggovia yang sekarang bernama Lere, dan Boyantongo yang sekarang bernama Kelurahan Baru. Mereka membentuk satu Dewan Adat disebut Patanggota. Salah satu tugasnya adalah memilih raja dan para pembantunya yang erat hubungannya dengan kegiatan kerajaan. Kerajaan Palu lama-kelamaan menjadi salah satu kerajaan yang dikenal dan sangat berpengaruh. Itulah sebabnya Belanda mengadakan pendekatan terhadap Kerajaan Palu. Belanda pertama kali berkunjung ke Palu pada masa kepemimpinan Raja Maili (Mangge Risa) untuk mendapatkan perlindungan dari Manado pada tahun 1868. Pada tahun 1888, Gubernur Belanda untuk Sulawesi bersama dengan bala tentara dan beberapa kapal tiba di Kerajaan Palu, mereka pun menyerang Kayumalue. Setelah peristiwa perang Kayumalue, Raja Maili terbunuh oleh pihak Belanda dan jenazahnya dibawa ke Palu. Setelah itu ia digantikan oleh Raja Jodjokodi, pada tanggal 1 Mei 1888 Raja Jodjokodi menandatangani perjanjian pendek kepada Pemerintah Hindia Belanda.
Terbentuknya Propinsi Sulawesi Tengah berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1964, status Kota Palu sebagai ibukota ditingkatkan menjadi Ibukota Propinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah. Kemudian pada tahun 1978, Kota Palu ditetapkan sebagai kota administratif berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1978. Kini, berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1994 Kota Palu ditingkatkan statusnya menjadi Kotamadya Palu. Berbatasan dengan Kabupaten Donggala di sebelah barat, Kabupaten Sigi-Biromaru di sebelah selatan dan utara, Kabupaten Parigi-Moutong di sebelah timur dan Selat Makassar di sebelah barat dan utara. Kota Palu merupakan kota lima dimensi yang terdiri atas lembah, lautan, sungai, pegunungan, dan teluk. Koordinatnya adalah 0,35 – 1,20 LU dan 120 – 122,90 BT. Kota Palu dilewati oleh garis Khatulistiwa.


Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Palu

PERJALANAN HIDUP TAYLOR SWIFT


PERJALANAN HIDUP TAYLOR SWIFT

Taylor Alison Swift (lahir 13 Desember 1989) adalah penyanyi, penulis lagu dan aktris asal Amerika Serikat. Dibesarkan di Wyomissing, Pennsylvania, ia pindah ke Nashville, Tennessee, pada usia 14 untuk mengejar karier di musik country. Dia menandatangani kontrak dengan label independen Big Machine Records dan menjadi penulis lagu termuda yang pernah dipekerjakan oleh Sony/ATV Music publishing house. Perilisan dari self-titled debut album Swift pada tahun 2006 menjadikannya sebagai bintang musik country. Single ketiganya, "Our Song" menjadikannya sebagai orang termuda yang sendirian menulis dan menampilkan lagu nomor satu di Hot Country Songs chart. Dia menerima nominasi Best New Artist di Grammy Awards 2008.
Album kedua Swift, Fearless, dirilis pada tahun 2008. Didukung oleh keberhasilan single "Love Story" dan "You Belong with Me,"Fearless menjadi album terlaris tahun 2009 di Amerika Serikat. Album ini memenangkan empat Grammy Awards, membuat Swift menjadi pemenang termuda Album of the Year. Album ketiga dan keempat Swift, Speak Now 2010 dan Red 2012, keduanya terjual lebih dari satu juta kopi dalam minggu pertama rilis di AS. Speak Now "Mean" memenangkan dua Grammy Awards, sementara single di album Red "We Are Never Ever Getting Back Together" dan "I Knew You Were Trouble" menjadi hits di seluruh dunia. Album kelima Swift, yang fokus ke pop 1989, dirilis pada tahun 2014 dan terjual lebih banyak dalam minggu pembukaannya dari album-album lain selama 12 tahun terakhir, membuat Swift menjadi artis pertama dan satu-satunya yang memiliki tiga album terjual lebih dari satu juta kopi di minggu pertama rilis. Single "Shake It Off", "Blank Space", dan "Bad Blood" mencapai nomor satu pada Billboard Hot 100.
Swift dikenal atas narasi lagu tentang pengalaman pribadinya. Sebagai penulis lagu, dia telah diberi penghargaan oleh Nashville Songwriters Association dan Songwriters Hall of Fame. Prestasi lainnya swift termasuk tujuh Grammy Awards, 22 Billboard Music Awards, 11 Country Music Association Awards, delapan Academy of Country Music Awards, dan satu Brit Awards. Dia adalah salah satu best-selling artists of all time, telah menjual lebih dari 40 juta album-termasuk 27,1 juta di AS-dan 130 juta download single. Swift juga menjadi peran pendukung dalam beberapa film termasuk Valentine's Day (2010) dan The Giver (2014). Pada 2015, Swift menjadi wanita termuda yang pernah dimasukkan dalam daftar Forbes "100 Most Powerful Women", berada peringkat di nomor 64.
Swift pertama kali merilis singel pertamanya, "Tim McGraw", dan berhasil meraih peringkat 6 diBillboard Hot Country Song dan peringkat 40 di Billboard Hot 100. Lalu ia merilis album perdananya, Taylor Swift, yang langsung terdaftar pada peringkat 19 di Billboard 200. Lalu, setelah perilisan singel "Teardrops on My Guitar” penjualan albumnya mulai meninggi dan akhirnya mencapai posisi puncak Billboard Hot Country Albums dan peringkat 5 di Billboard 200. Album tersebut bertahan diposisi puncak untuk 24 minggu tidak berurutan. Album lain yang memiliki minggu dipuncak Billboard Hot Country Albums diatas 20 minggu pada dekade 2000-an hanya Dixie Chicks dan Carrie Underwood. Setelah Januari 2010, Taylor Swift telah terjual 4,6 juta kopi dan 9 juta download singel.
Singel kedua dari album perdananya, "Teardrops on My Guitar" mampu mencapai kesuksesan lebih tinggi dari "Tim McGraw", menduduki posisi 2 di Billboard Hot Country Song dan posisi 13 di Billboard Hot 100, lagu Swift pertama yang menduduki posisi Top 20 di Billboard Hot 100. Singel ketiganya, "Our Song", berhasil mendapatkan kesuksesan lebih tinggi lagi dari "Teardrops on My Guitar", berhasil menduduki posisi puncak Billboard Hot Country Song, singel pertamanya yang berhasil melakukannya dan berada diposisi puncak untuk 6 minggu, juga salah satu rekor terlama untuk seorang penyanyi wanita. Lagu tersebut juga berhasil menduduki posisi 16 di Billboard Hot 100, menjadikannya lagu Swift kedua yang menduduki posisi Top 20 di chart tersebut.
Singel ketiganya yang berjudul "Picture to Burn" belum berhasil mencapai kesuksesan seperti "Our Song", namun masih lumayan sukses karena menduduki posisi 3 di Billboard Hot Country Song dan posisi 29 di Billboard Hot 100. Setelah meriis ulang album perdananya menjadi Taylor Swift: Deluxe Edition, dan menambahkan sebuah singel lagi, "Should've Said No". Meskipun mendapatkan rating yang kurang bagus, singel tersebut mampu menduduki posisi puncak Billboard Hot Country Song untuk 2 minggu dan posisi 33 di Billboard Hot 100. Sampai akhir 2008, Taylor Swift telah terjual sebanyak 3 juta kopi di US. Ia pun sempat meraih nominasi Grammy Award untuk Best New Artist, tapi lolos ke Amy Winehouse.


Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Taylor_Swift

Ketok Palu Rp 480 M untuk Tangani Narkoba di Kaltim Dari Peringatan Hari Pahlawan dan Musrenbang ala Demokrat (2)

Ketok Palu Rp 480 M untuk Tangani Narkoba di Kaltim
Dari Peringatan Hari Pahlawan dan Musrenbang ala Demokrat (2)



Palu, (14/11) .  Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) ala Demokrat yang langsung dipimpin Sekretaris Jendral (Sekjend) DPP Partai Demokrat Dr Hinca IP Pandjaitan  XIII, memutuskan Rp 480 miliar untuk menangani narkoba di Kaltim ditandai dengan mengetok palu sidang dihadapan ribuan kader dan pasangan calon kepala daerah yang diusung Demokrat.
CUKUP menarik dan alot pembahasan untuk menemukan angka Rp 480 miliar tadi. Masing-masing ketua DPC Partai Demokrat kabupaten/kota se Kaltim maupun DPD ditanya berapa anggaran untuk pemberantasan narkoba, kemudian dilemparkan kembali angka ke tiap tiap Fraksi Demokrat DPRD kabupaten/kota se Kaltim dan Fraksi di DPRD Kaltim sehingga ditemukan jumlah Rp 180 miliar.
Angka ini kembali dibahas Dewan Pimpinan Musrenbang yang terdiri dari unsur pengurus DPP. Dimana DPRD Kaltim mempunyai tanggung jawab memperjuangkan Rp 100 miliar, dan di DPR RI kebagian Rp 200 miliar, sehingga totalnya Rp 480 miliar.
Tidak sampai di sini, pasangan calon yang hadir pun dipanggil untuk komitmennya dalam pemberantasan narkoba, termasuk bersama fraksi Demokrat memperjuangkan anggaran yang telah diplot dalam Musrenbang. Pertama pasangan Syaharie Jaang-Nusyirwan Ismail maju untuk menyampaikannya komitmennya. Jaang yang juga ketua DPD Partai Demokrat Kaltim ini menegaskan selama terus komit, termasuk Pemkot yang telah menyiapkan lahan untuk rehabilitasi pengguna narkoba dan lapas narkoba. Jaang yang memperlihatkan kekompakan Jaa'Nur lantas meminta Nusyirwan  menjelaskan terkait komitmen anggaran Rp 20 miliar untuk di Samarinda. Nusyirwan mengatakan selama ini Pemkot sudah menganggarkan, namun nilainya belum mencapai ini. "Kebetulan saya juga ketua Barisan Anti Narkoba (BAN) kota Samarinda, sudah tahu betul bagaimana nanti. Yang jelas seperti kata Pak Jaang, nanti bisa dianggarkan melalui Dispora, Dinas Pendidikan maupun Dinas Pariwisata, ditambah dukungan Propinsi dan pusat," ucap Nusyirwan.
Intinya, lanjut Nusyirwan bagaimana membuat pemuda atau anak anak Samarinda dengan berbagai kegiatan dan potensi potensi mereka yang dimanfaatkan, sehingga tidak terjerumus ke narkoba. "Bisa lewat olahraga, kepemudaan, pendidikan hingga potensi kesenian di Pariwisata," tandasnya. Selain Jaa'Nur, calon lainnya juga maju seperti calon Bupati Mahakam Hulu MS Ruslan, calon wakil wali kota Balikpapan Rahmad Mas'ud, calon wakil Bupati Kutim Alfian Aswad dan lainnya.
Hinca juga berjanji untuk membantu memperjuangkan angka Rp 200 miliar, apalagi ketua Komisi X Teuku Riefky Harsya juga di DPP adalah wakil Sekjend.
"Partai Demokrat komitmen dalam memerangkan bahaya laten narkoba. Semua daerah tugasnya adalah memerangi ini. Apalagi dari catatan kementerian Sosial, pada tahun 2015, ada 4,5 juta rakyat Indonesia menjadi korban narkoba dan Rp 63 triliun hangus hanya untuk membeli narkoba," imbuhnya. "Jangankan 4,5 juta rakyat Indonesia, satu orang pun anak bangsa tidak punya masa depan karena narkoba. Itu adalah tanggung jawab kita semua," tegas Hinca lagi. Tak lupa Hinca juga menyampaikan terima kasih kepada DPD Demokrat Kaltim dan DPC Samarinda karena menyiapkan pentas acara untuk memperingati puncak Hari Pahlawan dan Musrenbang serta mampu menciptakan struktur kepengurusan yang lengkap, mulai DPD, DPC, PAC hingga Ranting se Kota Samarinda.(*/nha/habis)